Seni Kreatif

19 Maret 2013

Mengasuh dan Mengelola : Apa Bedanya?



Oleh : Dewi Ilma Antawati, M.Psi
Anak adalah bagian dari hidup orangtua yang harus diperlakukan dengan sebaik mungkin. Bagaimana jadinya seorang anak di kemudian hari sangat berkaitan dengan gaya pengasuhan yang diterapkan orangtua terhadap anak. Namun tak banyak orangtua yang tahu atau menyadari bahwa ada perbedaan antara pengelolaan dan pengasuhan.


Dalam pengelolaan, orangtua menerapkan pengasuhan yang searah pada anak. Komunikasi yang terjadi antara orangtua dan anak adalah komunikasi yang bersifat mekanis. Komunikasi yang mekanis berarti komunikasi yang berlangsung secara otomatis dan berulang dari hari ke hari, serta hanya menyangkut hal yang bersifat fisik. Misalnya orangtua menanyakan apakah anak sudah makan, sudah mengerjakan PR, sudah merapikan tempat tidur, sudah menyikat gigi, mengingatkan agar tidak bertengkar dengan teman, dan sebagainya tanpa menanyakan apa yang dirasakan anak. Kegiatan pengelolaan adalah kegiatan yang dilakukan dengan pikiran. Dalam hal ini orangtua membantu anak untuk melakukan apa yang sesuai dengan keinginan orangtua. Terkadang orangtua merasa dekat dengan anaknya, namun sebenarnya kedekatan tersebut hanya bersifat fisik. Misalnya orangtua mengajak anaknya jalan-jalan atau bermain hanya karena merasa hal itu sebagai kewajiban orangtua, bukan dari hati. Analogi pengelolaan adalah seperti pematung dan tanah liat, dimana pematung dapat membentuk tanah liat menjadi patung dengan sekehendak hatinya. Dalam hal ini anak dipandang sebagai pihak yang pasif, tak berdaya sama sekali dan tidak memiliki kontribusi terhadap tumbuh kembangnya sendiri. Ini justru akan sangat merugikan perkembangan anak. Jika kegiatan seperti ini terjalin terus menerus, maka hubungan antara orangtua dan anak menjadi tidak hangat, anak sulit terbuka pada orangtua, dan anak akan cenderung pasif dan tergantung pada orangtua.


Berbeda dengan pengelolaan, kegiatan pengasuhan adalah kegiatan yang dilakukan dengan pikiran dan perasaan. Dalam pengasuhan, komunikasi antara orangtua dan anak terjalin dua arah. Orangtua memperhatikan kebutuhan anak baik fisik maupun perasaannya. Dalam pengasuhan, orangtua memberikan pelukan, menyemangati anak ketika sedang bermasalah, memberi pengakuan dan kehangatan untuk menentramkan mereka. Orangtua juga berusaha memahami siapa anak dan membantu tumbuh kembang anak menjadi seperti apa adanya diri anak, bukan seperti yang diinginkan orangtua. Analogi pengasuhan adalah seperti menanam pohon. Mungkin semua bibit pohon bentuknya mirip, namun ternyata mereka akan tumbuh menjadi pohon-pohon yang berbeda. Kita tidak bisa memaksakan bibit pohon apel tumbuh menjadi pohon jeruk. Yang dapat kita lakukan adalah memberikan pupuk dan air sesuai dengan kebutuhan pohon tersebut agar dapat tumbuh dengan optimal. Demikian juga dengan anak. Anak bukanlah individu pasif yang dapat dibentuk sekehendak hati orangtua. Setiap anak memiliki kebutuhan dan pembawaan yang berbeda. Tugas orangtua adalah mengetahui keunikan itu dan menyediakan apa yang dibutuhkan anak agar ia dapat tumbuh dengan optimal. Kita tidak membentuk anak melainkan merawat anak sesuai dengan karakteristik yang sudah ada.


Bagaimana dengan diri kita? Apakah kita sudah mengasuh atau masih mengelola?
Masih ada waktu untuk mengubah diri kita dan mempelajari banyak hal yang dapat membantu anak kita mengembangkan potensi terbaik dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar